Ads 468x60px

Recent Posts

Recent Posts

Recent Posts

Our Sponsors

Blogger Themes

Tuesday, October 20, 2015

Sejarah yang Terlupakan Titik Akhir Perjuangan Letkol M Sroedji dan dr. Soebandi

clip_image002

        Dahulu Kabupaten Jember bukanlah sebuah kerajaan ataupun markas Belanda. Namun, Jember adalah hutan belantara. Meskipun demikian, di Jember tetap mempunyai cerita sejarah dan pahlawan nasional yang patut kita kenang jasanya dan kita teladani semangatnya. Salah satu bukti terjadinya peristiwa bersejarah di Jember adalah patung yang teretak di ujung doubleway, jalan Hayam Wuruk, Kaliwates Jember. Sayangnya didekat patung ini tidak ada informasi apapun yang tersisa di prasasti di bawah patung. Hanya ada marmer hitam tanpa tulisan. Patung tersebut adalah patungnya Letkol Mochammad Sroedji dan yang digendong itu adalah patung dari dr. Soebandi .Monumen ini dibangun dalam rangka mengenang gugurnya Letkol Moch Serudji dan dr. Soebandi. Ada beberapa informasi yang mengatakan bahwa beliau gugur dalam pertempuran yang sama. Pada monument ini terlihat tangan menunjuk kearah Timur. Arah tersebut menunjukkan tempat dimana beliau berdua gugur, yaitu di Desa Karang Kedawung, Kecamatan Mumbul Sari ( di dekat Gunung Mumbul ).

        M Sroedji atau Letkol M Sroedji adalah komandan Brigade-III/Damarwulan sedangkan dr. Soebandi yang pada saat itu menjabat sebagai kepala staf resimen yang ikut dalam rombongan Letkol M Sroedji dan beliau beliau ini gugur bersamaan pada Pertempuran Karang Kedawung di Desa Karang Kedawung, 8 Februari 1949.

        Berdasarkan sumber- sumber yang saya dapat, pasca Perjanjian Renville yang sangat merugikan Bangsa Indonesia, Brigade-III/Damarwulan Divisi I T.N.I Jawa Timur mengadakan Wingate Action menuju Lumajang - Klakah – Jember – Banyuwangi. Wingate Action berlangsung selama 51 hari. Menempuh perjalanan panjang sekitar 500 km.

        Pada 7 Februari 1949, pasukan ini sudah ada di Dusun Pomo, Wuluhan. Ketika menjelang senja, mereka meneruskan merayap menuju titik berikutnya. Titik yang dituju yaitu Desa Panduman Kecamatan Arjasa dan Sucopangepok sebuah Desa Pegunungan di Kecamatan Jelbuk.

        Pada hari selasa, 8 Februari 1949, setelah bergerak semalam suntuk, akhirnya Letkol M Sroedji dan rombongan dapat mencapai Desa Karang Kedawung untuk beristirahat sejenak. Sebelum beristirahat, Letkol M Sroedji memberi instruksi pada pasukan kawal Brigade untuk mengadakan pengaturan pengamanan, pasukan ditempatkan di ketinggian yang dianggap taktis.

        Begitu kawal Brigade sedang bergerak untuk mencapai tempat ketinggian yang taktis, hal yang tak terduga terjadi, pasukan Letkol M Sroedji mendapat serangan mendadak. Musuh datang dari arah Kebun Lengkong . Dari sinilah awal mula Perang Karang Kedawung. Letkol M Sroedji beserta pejuang-pejuang yang lain memberi perlawanan sengit sampai titik darah penghabisan.

        Pada Pertempuran Karang Kedawung ini Letkol Sroedji tertembak dada kirinya. Dr Soebandi yang mengetahui sahabatnya terluka langsung merayap melalui parit. Membopong Letkol Sroedji yang terluka parah namun tentara Belanda yang mengetahui hal itu menembakkan berondongan peluru ke tubuh dr. Soebandi hingga ia akhirnya gugur.

        Letkol Moch. Sroedji langsung balik menyerang pasukan Belanda saat mengetahui sahabatnya gugur meskipun tengah terluka parah. Namun Letkol M Sroedji diserang oleh hujan peluru pasukan Belanda, sang Patriot itu gugur dengan meninggalkan segenap pengabdiannya sebagai pejuang kemerdekaan. Pasukan Belanda riang gembira menyaksikan musuh bebuyutannya terr lemah. Sebagai tanda kemenangan, tentara Belanda menyiksa tubuh Letkol Moch. Sroedji yang sudah tidak bernyawa dengan menyeretnya dengan truk pengangkut pasukan.  Jenazah Letkol Sroedji diletakkan begitu saja di meja yang berada di depan pelataran mushola yang kemudian dimakamkan di Desa Kreongan atas permintaan Kyai Dachnan seorang pemimpin mushola di Kreongan. Sedangkan dr. Soebandi dimakamkan di TMP jln Slamet Riyadi (Baratan), urutannya termasuk paling depan.

Artikel tersebut disusun berdasarkan data - data yang diperoleh dari :

· Pengamatan langsung di ujung doubleway, jalan Hayam Wuruk, Kaliwates Jember.

· Wawancara dengan warga - warga yang berada di daerah tersebut.

· Berbagai literature dari internet :

o http://sma1jember.info/2011/02/sedikit-jejak-sejarah-pahlawan-jember/

o http://settyaasna1991.blogspot.com/

o https://www.facebook.com/KABJEMBER/posts/10151249233366859

o http://www.jemberpost.com/opini/machtsvertoon-unjuk-kekuatan-sroedji/

o http://truestoryaboutagthy.blogspot.com/2015_02_01_archive.html

No comments:

Post a Comment

 
Blogger Templates