Ads 468x60px

Recent Posts

Recent Posts

Recent Posts

Our Sponsors

Blogger Themes

Thursday, March 20, 2014

Keselamatan Kerja di Laboratorium

Keselamatan Kerja di Laboratorium
          Keselamatan kerja di laboratorium merupakan usaha atau tindakan pencegahan agar di dalam kegiatan di laboratorium terhindar dari kecelakaan . Sehubungan dengan kemungkinan timbul bahaya-bahaya di dalam kegiatan laboratorium, maka kita perlu mengetahui bahaya yang ditimbulkan oleh benda- benda atau barang-barang yang ada di laboratorium dan memahami dan mampu memperlakukan alat dan bahan secara aman.
1. Tata Tertib di Laboratorium
          Tata tertib ini penting untuk menjaga kelancaran dan keselamatan bekerja/ praktikum di dalam laboratorium. Berikut ini beberapa contoh tata tertib :
  1. Alat-alat serta bahan yang ada di dalam laboratorium tidak diperkenankan dibawa keluar tanpa seizin guru.
  2. Alat dan bahan harus digunakan sesuai dengan petunjuk praktikum yang diberikan.
  3. Jika dalam melakukan percobaan tidak mengerti atau ragu-ragu, sebaiknya bertanya kepada guru.
  4. Menggunakan peralatan kerja ( jas laboratorium, kacamata, sarung tangan, sepatu dan lain- lain ).
  5. Jika ada alat yang rusak atau pecah, segera laporkan kepada guru.
  6. Jika terjadi kecelakaan seperti kena kaca, terbakar atau terkena bahan kimia segera dilaporkan ke guru.
  7. Label bahan yang hilang atau rusak segera laporkan kepada guru.
  8. Mencuci tangan sebelum dan sesudah praktikum.
  9. Tidak diperkenankan makan dan minum di dalam laboratorium.
  10. Membersihkan alat- alat yang telah digunakan dan mengembalikannya ke tempat semula.
  11. Buanglah sampah pada tempatnya.
  12. Sebelum meninggalkan laboratorium, meja praktikum harus dalam keadaan bersih, kran air dan gas ditutup dan kontak listrik dicabut.
2. Pemeliharaan, Penyimpanan, dan Penggunaan Alat dan Bahan
          Di dalam laboratorium terdapat beberapa jenis alat dan bahan, serta perlengkapan laboratorium lainnya. Alat dan bahan harus diperlakukan sesuai dengan aturannya agar tidak terjadi kecelakaan pada saat melakukan eksperimen.
A. Pemeliharaan, Penyimpanan, dan Penggunaan Bahan Kimia
· Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam menyimpan bahan kimia :
  1. Botol-botol yang berisi bahan kimia disimpan pada rak atau lemari yang disediakan khusus untuk itu.
  2. Jangan mengisi botol-botol sampai penuh.
  3. Jangan menggunakan tutup dari kaca untuk botol yang berisi basa, karena lama kelamaan tutup itu akan melekat pada botol dan susah dibuka.
  4. Semua peralatan/gelas kimia yang berisi bahan kimia harus diberi label nama bahan itu.
  5. Bahan kimia yang dapat bereaksi hebat hendaknya jangan disimpan berdekatan.
· Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan bahan kimia :
  1. Tabung reaksi yang berisi zat kimia tidak boleh diarahkan secara langsung ke wajah sendiri atau orang lain.
  2. Senyawa kimia tidak boleh dicium secara langsung.
  3. Larutan kimia yang tertuang di meja praktikum atau di lantai dibersihkan segera dengan cara : Asam pekat dinetralkan dahulu dengan serbuk NaHC03 dan basa kuat dinetralkan dahulu dengan serbuk NH4CI, kemudian ditambah air yang cukup.
  4. Larutan pekat yang tidak terpakai harus dibuang setelah diencerkan dengan air terlebih dahulu. Mulut tabung reaksi atau bejana, selama digunakan untuk pencampuran atau pemanasan tidak boleh ditengok langsung.
  5. Senyawa/zat kimia tertentu (asam kuat dan basa kuat) tidak boleh dicampur karena akan terjadi reaksi yang dahsyat, kecuali sudah diketahui pasti tidak menimbulkan bahaya.
  6. Penggunaan pelindung wajah sangat diperlukan jika menangani bahan kimia yang berbahaya, dan jangan mengembalikan bahan kimia yang terlanjur tertuang untuk dikembalikan ke botol asalnya.
B. Penyimpanan dan Penggunaan Mikroskop
          Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam merawat mikroskop :
  • Mikroskop harus disimpan di tempat sejuk, kering, bebas debu dan bebas dari uap asam dan basa.
  • Bagian mikroskop non optik dapat dibersihkan menggunakan kain fanel. Untuk membersihkan debu yang terselip dapat digunakan kuas kecil atau kuas lensa kamera.
  • Sisa minyak imersi pada lensa objektif dibersihkan dengan xilol (xylene).
  • Sebelum menyimpan mikroskop bersihkan terlebih dahulu terutama hapus semua minyak imersi di permukaan lensa, sehingga partikel yang halus tidak menempel, menggumpal dan mengering
  • Sebelum menyimpan mikroskop meja mikroskop diatur lagi dan lensa objektif dijauhkan dari meja preparat dengan memutar alat penggeraknya ke posisi semula, kondensor diturunkan kembali.
          Cara penggunaan mikroskop dengan baik :
image
  1. Letakkan mikroskop di atas meja, untuk memindahkan mikroskop gunakan cara yang benar yaitu tangan kiri memegang lengan mikroskop dan tangan kanan menopang kaki (dasar) mikroskop.
  2. Putar revolver sehingga lensa obyektif dengan perbesaran lemah berada pada posisinya satu poros dengan lensa okuler yang ditandai bunyi klik pada revolver.
  3. Mengatur cermin dan diafragma untuk melihat kekuatan cahaya masuk, hingga dari lensa okuler tampak terang berbentuk bulat (lapang pandang).
  4. Tempatkan preparat pada meja benda tepat pada lubang preparat dan jepit dengan penjepit obyek/benda.
  5. Aturlah fokus untuk memperjelas gambar obyek dengan cara memutar pemutar kasar, sambil dilihat dari lensa okuler. Untuk mempertajam putarlah pemutar halus.
  6. Apabila bayangan obyek sudah ditemukan, maka untuk memperbesar gantilah lensa obyektif dengan ukuran dari 10 X,40 X atau 100 X, dengan cara memutar revolver hingga bunyi klik.
  7. Apabila telah selesai menggunakan, bersihkan mikroskop dan simpan pada tempat yang tidak lembab.
3. Lambang – Lambang Sifat Bahan yang Ada di Laboratorium
Lambang
Sifat Bahan Kimia
Contoh
image Mudah meledak ( explosive ) Asetilena, ammonium nitrat
image Pengoksidasi ( oxidizing ) Aseton, asam sulfat
image
Mudah terbakar ( flammable ) Etil eter, propane
image Beracun ( toxic ) Merkuri, klorin
image Korosif ( corrosive ) Asam asetat, aluminium klorida
image Menyebabkan iritasi ( irritant ) Amonia, belerang dioksida

4. Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K)
Kecelakaan Kerja
Pertolongan
Luka bakar akibat zat kimia asam
Hapus zat asam dengan kapas atau kain halus, cuci dengan air mengalir, selanjutnya cuci dengan larutan Na2CO3 1 %. Cuci lagi dengan air, keringkan. Olesi dengan salep levertran dan balut dengan kain perban.
Luka bakar akibat zat kimia basa
Cuci dengan air mengalir, bilas dengan asam asetat 1% , cuci kembali dengan air, keringkan ,olesi dengan salep boor balut dengan perban.
Luka bakar karena panas
Kompres dengan air es secepatnya, tutup luka dengan perban dan segera dibawa ke dokter.
Mata terkena percikan bahan kimia
Basuh dengan air sebanyak – banyaknya.
Keracunan zat melalui hidung
Bawa penderita ke tempat yang udaranya segar. Bila korban tidak dapat bernapas, berikan napas buatan.
Keracunan melalui mulut
Segera muntahkan, Jika tidak bias muntah pancing dengan minum segelas air yang dicampur 2 sendok the garam dapur atau pancing dengan jari yang dimasukkan ke pangkal tenggorokkan hingga dapat muntah. Jika korban pingsan segera bawa ke dokter.


Untuk mendownload entri ini dalam bentuk word silahkan klik di sini

2 comments:

  1. Blog yang bagus tatanannya.
    Kami dukung sosialisasi K3 di Indonesia

    Btw, info baru permenakertrans No 8/2014
    link disini http://jdih.depnakertrans.go.id/data_puu/PERMENAKERTRANS_8_TAHUN_2014.pdf

    tenaga kerja, termasuk safety harus ikut pelatihan berbasis kompetensi / pelatihan sertifikasi kompetensi.

    Salam kenal,
    LT

    ReplyDelete
  2. Saya izin menambahkan beberapa hal, yang sangat penting dalam menjaga safety di laboratorium:
    1. Yakinkan setiap orang di laboratorium memahami dengan baik semua bahan kimia yang ada.
    2. Sediakan MSDS terupdate dari semua bahan kimia.
    3. Pastikan smoke detector terpasang, agar bahaya kebakaran dapat terdeteksi lebih dini.
    4. Lakukan perawatan terencana untuk semua peralatan listrik yang ada di laboratorium.
    5. Jangan lupa bicarakan safety setiap hari untuk mengingatkan setiap orang akan pentingnya K3
    6. Pastikan setiap bahan kimia yang ada memiliki label yang jelas serta expire date tertera
    7. Hati-hati dengan gas silinder, karena ia mengandung energi atau tekanan yang sangat tinggi.

    ReplyDelete

 
Blogger Templates