Ads 468x60px

Recent Posts

Recent Posts

Recent Posts

Our Sponsors

Blogger Themes

Sunday, July 6, 2014

Tingkat Pendidikan dan Keterampilan Angkatan Kerja Rendah

     Tingkat pendidikan yang rendah dan ketidak sesuaian keahlian dan keterampilan yang dimiliki pencari kerja dengan kualifikasi yang dibutuhkan perusahaan, memicu rendahnya penyerapan tenga kerja Indonesia.
     Sebaliknya, tenaga kerja yang berpendidikan tinggi dan mempunyai banyak keterampilan dapat mengerjakan lebih banyak pekerjaan.Selain itu juga dapat berwirausaha atau menciptakan lapangan kerja sendiri
Berikut ini adalah tabel komposisi angkatan kerja berdasarkan pendidikan tahun 2005
Tingkat Pendidikan Jumlah
Tidak Lulus SD 1.012.711
SD 2.540.977
SMP 2.680.810
SMA 3.911.502
Akademi 21.532
Universitas 385.418

Tabel tersebut bersumber dari LKS Bima IPS Terpadu Kelas VIII

     Dan berikut ini akas kami perlihatkan distribusi pekerja berdasarkan tingkat pendidikan formal di Indonesia tahun 2000-2010
Pendidikan 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
SD 62,1% 61,2% 60,9% 56,7% 56,5% 56,2% 55,6% 54,6% 54,5% 52,6% 50,4%
SLTP 15,6% 16,6% 16,7% 20,1% 19,8% 19,5% 20,0% 20,3% 19,0% 18,5% 19,1%
SMU/SMK 17,9% 17,4% 17,6% 18,6% 18,4% 18,8% 18,8% 19,1% 20,2% 21,8% 22,9%
Akademi 2,2% 2,2% 2,1% 1,9% 2,2% 2,3% 2,3% 2,5% 2,6% 2,7% 2,8%
Universitas 2,2% 2,6% 2,6% 2,7% 3,0% 3,1% 3,3% 3,6% 3,7% 4,4% 4,8%

Sumber : Data BPS (diolah)

     Dalam tabel ini tenaga kerja yang berpendidikan SLTP atau lebih rendah dikelompokkan sebagai angkatan kerja “ Kurang Terdidik”.Sementara tenaga kerja yang sekurang-kurangnya berhasil menyelesaikan sekolah SMU/SMK, dikategorikan sebagai angkatan kerja “ Terdidik”.
     Dari data diatas tenaga kerja kita masih banyak yang tergolong kurang terdidik.
    Selain itu kualita SDM kita yang rendah juga tercermin pada TKI yang bekerja diluar negeri,dimana 70% TKI masih bekerja pada jabatan berketerampilan rendah.
     Jumlah angkatan kerja yang tinggi serta tingkat pendidikan dan ketrampilan yang rendah membuat mayoritas penduduk Indonesia masih bergantung pada sektor yang relatif sederhana dan menyerap banyak tenaga kerja .Maka bukanlah hal aneh Indonesia hampir selalu memprioritaskan sektor pertanian.





Berikut ini tabel perbandingan populasi tenaga kerja di pertanian
Negara 1999 2000 2001 2002
Indonesia 43,2% 45,3% 43,8% 44,3%
Malaysia 18,4% 18,4% 15,8% 13,8%
Brunei Darussalam 3,3% 3,4% …… ……
Australia 5,0% 4,9% 4,9% 3,3%
Jepang 4,8% 4,6% 4.5% 4,2%

Sumber : United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pasific ( UNESCAP )

     Selain itu lapangan pekerjaan utama di Indonesia adalah :
Sektor Jumlah (juta jiwa) tahun 2005 Jumlah (juta jiwa) tahun 2006
Pertanian 41,31 40,14
Industri 11,95 11,89
Konstruksi 4,57 4,70
Perdagangan 17,91 19,21
Angkutan 5,65 5,6
Jasa 10,33 11,36
Lain-lain 2,24 2,50

Sumber : LKS Bima IPS Terpadu Kelas VIII

     Beberapa dampak yang disebabkan oleh tingkat pendidikan dan keterampilan angkatan kerja rendah :
1 tingkat pengangguran bertambah naik
2 proses produksi baeang/jasa terhambat
3 tindak kriminalitas naik

Jadi dari semua data yang sudah dibacakan dapat disimpulkan :
A) Mayoritas angkatan kerja di Indonesia berpendidikan SD.Maka mayoritas penduduk Indonesia masih tergantung pada sektor yang relatif sederhana dan menyerap banyak tenaga kerja .Sehingga selalu memprioritaskan pada sektor pertanian
B) Sektor pertanian menyerap tenaga kerja paling banyak dari sektor yang lain
C) Indonesia adalah negara yang mempunyai populasi tenaga kerja di pertanian tertinggi
D) Pekerjaan di luar sektor pertanian memerlukan ketrampilan dan pendidikan yang tinggi oleh karna itu Indonesia banyak yang berkecimpung di sektor pertanian yang menandakan pendidikan dan keterampilan angkatan kerja Indonesia masih tergolong rendah

No comments:

Post a Comment

 
Blogger Templates